MENURUT PARA AHLI setidaknya ada tiga perubahan besar yang terjadi di dunia pesantren saat
ini.
Pertama, dahulu pesantren pada masa awal perkembangnnya hanya
mengajarkan kitab-kitab kuning (kalsik) dengan materi ilmu-ilmu keagamaan. Saat
ini para santri tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu agama tetapi mereka juga
diajari ilmu-ilmu umum, seperti Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris dan
lain-lain.
Kedua, kekuatan akar pesantren di tengah-tengah masyarakat karena peranannya
yang memilih lebih dekat dengan wong cilik dan ikut serta dalam memecahkan
segala persoalan yang dihadapinya baik persoalan pendidikan, sosial, ekonomi,
budaya, dan lain sebagainya. Berdirinya pesantren dahulunya tumbuh dan
berkembang di masyarakat pedesaan akan tetapi sekarang panyak pesantren tumbuh
subur di masyarakat perkotaan. Sehingga saat ini pesantren yang awalnya
berpihak kepada masyarakat yang tidak mampu sebagai pendidikan alternatif bagi
mereka yang ekonominya lemah, kini telah berubah menjadi lembaga pendidikan
ekslusif yang hanya dapat dinikmati oleh mereka yang tergulung ekonominya baik.
Ketiga, dalam hal kepemimpinan, kepemilikan pesantren hanya di kuasai oleh
seorang Kiai dengan sistem kepemimpinan turun temurun layaknya sebuah kerajaan.
Pada masa ini beberapa pondok pesantren tidak lagi dipimpin secara individual
oleh seorang kiai, tetapi dipimpin secara kolektif dengan payung hukum yayasan.
Dimana pada pesantren tradisional kita mengenal dengan sebutan “Kiai Nasab”
(kiai karena keturunan), akan tetapi seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangannya seorang yang memimpin di pesantren bisa juga disebut sebagai
“Kiai Nasib”, jadi kiai karena nasib mujur… hehehe..
Salam untuk semua Santri…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar