Puasa bagi sebagian orang mungkin biasa-biasa saja, tidak ada
yang banyak berbeda kecuali berubahnya waktu makan, yang biasanya siang hari
menjadi malam hari. Tapi tidak demikian bagi mereka
yang berprofesi sebagai pekerja kasar seperti petani, nelayan, tukang bangunan,
kuli, sopir dan lain-lain. Berpuasa adalah ibadah yang sangat berat bagi
mereka. Hanya orang-orang tertentu saja yang mampu melaksanakan ibadah puasa
ketika mereka bekerja. Bagi mereka yang mampu berpuasa, itu adalah sebuah jihad
yang luar biasa. Kita acungkan jempor buat mereka yang sanggup berpuasa pada
keadaan yang tidak biasa itu.
Saya adalah anak seorang petani,
kakek dan bahkan saudara saya sebagian berprofesi sebagai petani. Tidak mudah
bagi petani berpuasa ketika bulan Ramadhan tiba. Saya pernah merasakan betapa
beratnya bekerja di sawah ketika sedang puasa. Berjemur di tengah teriknya
sinar matahari ditambah dengan tuntutan pekerjaan yang harus menggunakan tenaga
ekstra, keringat terus menerus keluar, sehingga dehedrasi cepat sekali
menyerang. Tidak beberapa lama kemudian tenaga makin melemah, tenggorokan
kering dan terasa pekat, air liur terasa pahit. Siapakah yang sanggup berpuasa dengan
keadaan seperti ini. Ya, hanya orang-orang yang tangguh saja, yang kuat imannya
dan saya berkeyakian bagi mereka yang sanggup berpuasa dengan keadaan seperti
itu adalah pahala yang sangat besar bagi mereka.
Ketika musim panen tiba, biasanya
terjadi pada musim kemarau. Ketika musim panen bertepatan dengan bulan Ramadhan
sungguh berat sekali berpuasa. Padi yang sudah menguning tidak dapat di
tunda-tunda untuk di tuai. Mau tidak mau para petani harus turun ke sawah,
kalau tidak, padinya akan menurun kualitasnya, atau malah dilalap api, karena
biasanya di lahan gambut apabila kemarau tiba rentan sekali dengan kebakaran.
Salut buat para buruh tani,
nelayan, buruh pabrik, kuli panggul, tukang bangunan, tukang ojek, abang becak
dan lain-lain. Yang dalam kondisi dan keadaan berat yang mereka pikul masih
kuat untuk berpuasa, walaupun dalam keadaan-keadaan tertentu mereka dibenarkan
untuk tidak berpuasa. Mereka adalah para pejuang yang berjihad melawan hawa
nafsu, mencari nafkah yang halal untuk keluarga dan berupaya bertahan di
jalan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar