Perbedaan pendapat merupakan penomena yang telah ada sejak
diciptakannya manusia. Bahkan antar dua orang manusiapun sudah terjadi
perbedaan pendapat. Perbedaan dapat terjadi dalam seluruh aspek kehidupan
manusia tidak terkecuali masalah agama dan keyakinan. Perbedaan adalah
keniscayaan, sedangkan persatuan adalah keharusan yang harus diwujudkan.
Keragaman dan perbedaan adalah hal yang tidak dapat dihindari,
namun di saat yang sama kita sebagai manusia dituntut untuk hidup bersosial.
Sebagai makhluk sosial kita harus saling bantu membantu antar sesama. Disinilah
pentingnya bagi kita untuk dapat membedakan antara perbedaan dan perselisihan.
Perbedaan seharusnya tidak menjadikan kita saling berselisih.
Namun perbedaan seringkali
disalah-artikan. Perbedaan bahkan bisa menjadikan bencana apabila menjadi
sebuah perselisihan. Bahkan hal ini bisa menjadi lebih parah apabila salah satu
kelompok menganggap kelompok yang lain salah dan hanya kelompoknya saja yang benar.
Kalau kita mau berkaca kepada
sahabat-sahabat besar Nabi seperti Abu Bakar, Umar bin Khaththab, Ali bin Abi
Thalib, Ibnu Mas'ud, Zaid bin Tsabit ra. Memiliki pandangan yang berbeda dalam
sekian masalah. Demikian juga imam-imam besar kaum muslimin seperti Imam Malik
bin Anas, Muhammad bin Idris asy-Syafi'iy dll., tidak selalu sepakat dalam
memahami atau menetapkan hukum satu kasus, tapi tidak menjadikan persaudaraan
mereka luntur.
Perbedaan pendapat ulama masa
lalu tidak menjadikan mereka saling tuding, saling mengkafirkan. Perbedaan
justru bahkan menjadikan mereka saling menghormati dan mengakui kelebihan pihak
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar