Aku terperanjat..
mataku melotot seolah mau keluar..
Darahku bergejolak..
Otakku seolah-olah mau keluar..
meletus melalui ubun-ubun ku.
Segenap persendianku seakan mau lepas, tercerai berai.
Aku ingin berteriak sekencang-kencangnya..
biar seluruh makhluk di alam ini mendengar suara ku.. membahana menembus angkasa.
Aku seolah menciut sekecil-kecilnya..
hingga tak tampak oleh pandangan mata..
namun, aku masih ada terperangkap diantara takdir-Mu.
Aku sangat takut..
sehabis-habis takut..
Aku terseok-seok dalam ketidakpastian dan ketidakmenentuan.
Aku dibelenggu oleh takdirku.
Aku seolah-olah terlempar dan tercampak ke dalam kehinaan yang sehina-hinanya.
Aku lemah terkulai tidak berdaya, pasrah sepasrah-pasrahnya.
Oh Tuhaaan…
Mengapa Engkau ciptakan aku sebagai manusia.
Mengapa Engkau ciptakan aku sebagai seorang yang lemah yang tidak dapat berbuat apa-apa.
Kenapa aku harus tunduk dan patuh dengan ketentuan-Mu.
Aku terperangkap dalam takdirku yang menjadi ketentuan-Mu.
Kenapa tidak Kau ciptakan saja aku seperti diri-Mu.
Kau takut tersaingi ya.
Kalau kau tidak takut, ciptakan saja aku seperti-Mu..
jadikan saja aku kekal abadi sepertimu.
Tapi biarlah..
mungkin Engkau tak mau.
Siapalah aku ini..
hanya sebutir pasir di tengah sahara..
Engkau ciptakan tanpa ada yang istemewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar